Saturday, February 14, 2009

Dan Langit pun Tersenyum


Obroloan lewat tengah malam membawa makna
Menyingkap selarik cahaya Ad Din yang tak cukup puas tereguk
Kala rasa tak sengaja berubah arah
Keteguhan hadirkan kekaguman
Kesederhanaan menarik simpati
Kelembutan menyentuh haru
Rasa sayang yang memusingkan

Dan kala tubuh tersandar letih
Setelah rasa begitu menguras emosi
Asa terpenggal kecemasan
Harap terpangkas keraguan
Helai-helai keangkuhan benamkan cinta
Tabiri dengan basa basi semu
Ah, mestinya hati selalu terjaga
Fabiayyi aalaa i rabbikumaa tukadzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Sekali-kali tidak, tak ada kehilangan itu!
Bukankah telah dirintisnya jalan ke taman sunnah?
Meski tak lagi bergandengan saling mebimbing
Adalah Dia sebaik-baiknya pembimbing dan pemberi petunjuk

Menyadari yang pernah tergemnggam adalah cinta
Adalah sebuah anugerah
Meski genggaman tak cukup kuat menahannya pergi
Melepaskan cinta demi sang cinta
Tinggalkan sebuah hikmah
Sebuah titik di jalan panjang pendewasaan diri
Mengejar cinta Sang Maha Pengasih
Adalah sebuah keutamaan
Karena dikeabadianlah sebaik-baiknya cinta

Dan di rekahan langit dini hari
Bila pita keemasan menarik sudut wajah malam
Hadirkan senyum awali hari
Dan seluruh alam tunduk dalam sujud khusyu’
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?
Sungguh tak patut keluh kesah itu!


August, 04

No comments:

Post a Comment