Saturday, February 14, 2009

Senja dari Balkon Kamarku


Kilauan senja membias dari kaca jendela
Menyeruak diantara kabut musim dingin
Di rintik salju mata terpesona
Taburan keindahan bak butiran kecil mutiara
Angin musim dingin tak lagi terasa begitu menusuk

Entah senja itukah
Atau mungkin senja yang lain
Atau bahkan sesaat ketika senja berlalu
Ya, mungkin itu
Ketika kau menungguku menghadap Rabbku

Bersenandung
Melipur hati yang dilanda gemuruh
Mengusir galau dengan bait-bait syair manis
Sebuah kenangan untukmu
Sepenggal realita untukku

Sungguh tak mudah menghapus ingatan
Terlebih jika ada banyak tergenggam makna
Lebih dari sekedar cinta
Lebih dari sekedar jalinan rasa sepasang anak manusia
Lebih… lebih dekat pada Dia yang menitipkan rasa

Menatap petikan senja itu lagi
Di rentang waktu yang usai berlalu
Sebersit tanya berdenyut di dasar hati
Masihkah kita membingkai senja
dengan getar keindahan yang sama?


*What is left from "sunset from my balcony" at Hoonigkamp, early 2004

No comments:

Post a Comment