Larut dalam suasana hati
Hingga berujar sanjungan pada lisan
Aduhai celakalah lidah
Ketika memuja yang tak sepatutnya dipuja
Tak sengaja berucap, hingga menjadi terbiasa
Satu kedustaan disusul kedustaan yang lain
Aduhai celakalah lidah
Membolak-balikkan kata dengan mudahnya
Bertutur dengan canda
Hingga larut dalam gurauan
Aduhai celakalah lidah
Ketika tak sengaja menoreh luka
Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memegang lidahnya seraya bersabda: “Jagalah ini!” Saya (Mu’adz bin Jabal radhiallahu anhu) berkata, "Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena ucapan-ucapan kita?" Beliau menjawab, "Celaka kamu. Bukankah banyak dari kalangan manusia yang tersungkur kedalam api neraka dengan mukanya terlebih dahulu (dalam riwayat lain: dengan lehernya terlebih dahulu) itu gara-gara buah ucapan lisannya?” (HR. Tirmidzi ia berkata, Hadits ini hasan shahih.)
Hingga berujar sanjungan pada lisan
Aduhai celakalah lidah
Ketika memuja yang tak sepatutnya dipuja
Tak sengaja berucap, hingga menjadi terbiasa
Satu kedustaan disusul kedustaan yang lain
Aduhai celakalah lidah
Membolak-balikkan kata dengan mudahnya
Bertutur dengan canda
Hingga larut dalam gurauan
Aduhai celakalah lidah
Ketika tak sengaja menoreh luka
Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memegang lidahnya seraya bersabda: “Jagalah ini!” Saya (Mu’adz bin Jabal radhiallahu anhu) berkata, "Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena ucapan-ucapan kita?" Beliau menjawab, "Celaka kamu. Bukankah banyak dari kalangan manusia yang tersungkur kedalam api neraka dengan mukanya terlebih dahulu (dalam riwayat lain: dengan lehernya terlebih dahulu) itu gara-gara buah ucapan lisannya?” (HR. Tirmidzi ia berkata, Hadits ini hasan shahih.)
No comments:
Post a Comment